(Ilustrasi mendisiplinkan anak yang dilakukan oleh orang tua, sumber : freepik)
Tidak semua metode mendisiplinkan anak itu efektif. Ada beberapa cara yang justru membuat situasi anak menjadi lebih bingung. Pahami dan lakukanlah dengan mudah dimengerti agar anak mampu mengikutinya dengan baik.
Disiplin menjadi sebuah kunci untuk membentuk karakter pada anak agar mereka bisa tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik dan bertanggung jawab. Meski begitu, sayangnya menerapkan disiplin pada anak tidak selalu mudah lho.
Banyak orang tua yang menganggap hal ini merupakan sebuah tantangan terberat mereka. Dan tak sedikit, mereka mengeluarkan jurus militernya agar membantu dalam menghadapi perilaku pada anak yang sulit diatur.
Namun sayangnya, tanpa kita sadari kebiasaan tertentu terkadang membuat anak bingung dan kurang memahami mengapa orang tua melakukan metode disiplin. Hal ini juga berdampak pada perilaku anak seperti cenderung membangkang. Lantas, apa saja yang harus dilakukan oleh orang tua untuk mendisiplinkan anak?
Kebiasaan Orang Tua yang Merusak Kedisiplinan Anak
Sebelum menyalahkan sepenuhnya kepada anak, ada baiknya lho sebagai orang tua untuk mengoreksi diri sendiri apakah kita sudah betul atau mungkin kita salah. Sebab, berikut ini adalah beberapa daftar kebiasaan orang tua yang bisa merusak kedisiplinan anak :
1. Terlalu Sering Membuat Janji Tanpa Menepati
Mengumbar janji untuk membuat anak patuh, tapi tidak menepatinya, membuat anak kehilangan kepercayaan. Anak jadi sulit mematuhi aturan karena merasa janji orang tua tidak bisa diandalkan.
2. Tidak Memberi Contoh yang Baik
Anak cenderung meniru perilaku orang tua. Jika orang tua tidak disiplin, seperti sering terlambat atau melanggar aturan sendiri, anak akan menganggap kedisiplinan bukan hal penting.
3. Memberikan Aturan yang Tidak Konsisten
Hari ini melarang anak bermain gadget saat makan, tapi besok membolehkan karena situasi tertentu. Ketidakpastian seperti ini membingungkan anak dan membuat mereka sulit mematuhi aturan.
4. Fokus pada Hukuman, Bukan Solusi
Menghukum anak tanpa memberi tahu cara memperbaiki kesalahan membuat mereka tidak belajar. Anak hanya merasa takut tanpa memahami apa yang seharusnya dilakukan.
5. Menggunakan Label Negatif
Menyebut anak “nakal” atau “pemalas” bisa membuat mereka merasa tidak dihargai. Alih-alih termotivasi, anak malah cenderung merasa putus asa dan enggan berusaha memperbaiki diri.
Solusi Untuk Membuat Anak Disiplin
Sebelum terlambat dan masih bisa diperbaiki, ada baiknya kita sebagai orang tua untuk belajar kembali cara memberikan aturan agar anak lebih disiplin. Berikut ini adalah beberapa solusi yang bisa dilakukan :
(Ilustrasi anak yang sedang merapihkan permainan, sumber : freepik)
1. Tetapkan Aturan yang Jelas dan Sederhana
Mulailah dengan aturan yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan anak. Pastikan anak mengerti mengapa aturan itu penting. Misalnya, “Mainan harus dirapikan agar tidak menginjaknya dan terluka.”
2. Libatkan Anak dalam Membuat Aturan
Ajak anak berdiskusi saat menetapkan aturan. Dengan dilibatkan, anak merasa memiliki tanggung jawab lebih besar untuk mematuhi kesepakatan yang dibuat bersama. Ini juga meningkatkan rasa percaya diri mereka.
3. Berikan Konsekuensi yang Logis dan Edukatif
Konsekuensi harus relevan dengan pelanggaran yang dilakukan. Misalnya, jika anak tidak membereskan mainan, konsekuensinya adalah mereka tidak bisa bermain dengan mainan tersebut sampai dibereskan. Ini membantu anak memahami hubungan antara tindakan dan akibatnya.
4. Jadilah Contoh yang Baik
Anak belajar dari apa yang mereka lihat. Tunjukkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga ketepatan waktu atau menyelesaikan tugas rumah tangga. Keteladanan orang tua adalah motivasi terbaik bagi anak.
5. Berikan Apresiasi dan Penguatan Positif
Pujilah anak saat mereka mematuhi aturan atau menunjukkan perilaku disiplin. Ucapan sederhana seperti, “Mama senang kamu sudah mengerjakan PR tepat waktu,” bisa memberikan dorongan besar bagi anak untuk terus disiplin.
Nah itu dia, penjelasan mengenai solusi yang bisa dipilih untuk mendisiplinkan anak. Meskipun membutuhkan kesabaran yang tinggi dan juga strategi yang tepat. Ingat, bahwa anak tetaplah anak. Jadi berikan suasana yang nyaman dan bijak sehingga anak tidak takut.
Pahami mereka dengan cara membantu agar mereka mengerti pentingnya bertanggung jawab. Terapkanlah hal positif agar anak bisa tumbuh dengan pribadi yang mandiri dan disiplin. (FAS)