top of page

Bunda Wajib Tahu: Kapan Anak Boleh Minum Susu UHT?

(Ilustrasi anak-anak minum susu kemasan, sumber : freepik)
(Ilustrasi anak-anak minum susu kemasan, sumber : freepik)

Bunda sudah tahu, kapan anak-anak boleh minum susu UHT dengan cara yang aman? Yuk, cari tahu, agar tumbuh kembang si kecil bisa lebih optimal!


Sebagai orang tua, bunda pasti ingin memberikan yang terbaik bagi tumbuh kembang si kecil. Mulai dari makanan, minuman, sampai dengan asupan gizi tambahan seperti susu, semuanya pasti akan dipilih dengan kehati-hatian. 


Apalagi, di masa pertumbuhan anak, nutrisi yang masuk ke dalam tubuh sangat bisa berpengaruh pada perkembangan fisik maupun kognitifnya. Salah satu jenis susu yang banyak beredar di pasaran adalah susu UHT. 


Susu UHT sendiri merupakan susu kemasan yang siap minum dengan daya tahan simpan lama. Namun, apakah susu UHT bisa aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak? Terutama anak-anak yang dibawah usia lima tahun.


(Ilustrasi susu kemasan, sumber : freepik)
(Ilustrasi susu kemasan, sumber : freepik)
Kapan Anak Boleh Mulai Minum Susu UHT?

Susu UHT (Ultra High Temperature) merupakan susu yang dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu singkat dengan kegunaan untuk membunuh bakteri berbahaya. Susu ini bisa lebih tahan lama, tanpa perlu menggunakan bahan pengawet. 


Meski sering dianggap praktis dan juga aman, susu UHT memang tidak disarankan untuk bayi di bawah usia 1 tahun. Menurut rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)  dan WHO, anak baru yang boleh mengonsumsi susu UHT jika sang bayi sudah genap 12 bulan. 


Hal ini, karena sebelum usia tersebut, sistem pencernaan dan ginjal bayi belum matang untuk memproses protein, natrium, sampai dengan mineral yang terkandung dalam susu sapi, termasuk UHT. 


Jika diberikan terlalu dini, bisa beresiko pada gangguan pencernaan, beban berlebih pada ginjal, sampai dengan defisiensi zat besi yang terjadi. Setelah usia 1 tahun, umumnya anak-anak mengonsumsi makanan padat sebagai sumber utamanya. 


Dalam tahap ini, susu UHT menjadi pelengkap baik untuk menambah asupan kalsium, protein, sampai dengan energi. Meski begitu, bunda perlu memantau reaksi anak terhadap susu, terutama jika si kecil memiliki riwayat alergi terhadap susu sapi. 


Tips Aman Memberikan Susu UHT pada Anak

Setelah anak sudah berusia 1 tahun atau bisa dikatakan siap untuk mengonsumsi susu UHT, pengawasan orang tua perlu memperhatikan beberapa hal agar aman dan juga optimal bagi tumbuh kembang si kecil. Berikut ini adalah beberapa tipsnya : 


1. Pilih Susu UHT yang Sesuai Usia Anak

Beberapa produk susu UHT di pasaran memang ditujukan untuk usia anak-anak, bahkan ada yang dilengkapi vitamin tambahan. Perhatikan label kemasan dan pastikan Bunda memilih susu yang diformulasikan khusus untuk balita atau anak-anak. 


2. Perkenalkan Secara Bertahap

Jika anak baru pertama kali mencoba susu UHT, mulailah dengan jumlah kecil untuk melihat bagaimana tubuhnya merespons. Perhatikan apakah muncul tanda-tanda alergi seperti ruam, muntah, diare, atau kembung.


(Susu kemasan tidak perlu dicampurkan dengan gula tambahan, sumber : freepik)
(Susu kemasan tidak perlu dicampurkan dengan gula tambahan, sumber : freepik)
3. Jangan Campur dengan Pemanis Tambahan

Hindari mencampur susu UHT dengan gula, sirup, atau pemanis lainnya. Susu sudah mengandung laktosa alami yang cukup memberikan rasa manis. Terlalu banyak gula bisa meningkatkan risiko obesitas dan masalah gigi.


4. Perhatikan Penyimpanan

Simpan susu UHT dalam suhu ruang selama belum dibuka. Setelah dibuka, simpan di kulkas dan habiskan dalam waktu maksimal 2 hari agar tetap higienis.


5. Jadikan Susu Sebagai Pelengkap, Bukan Pengganti Makanan Utama

Susu UHT sebaiknya tidak dijadikan asupan utama, melainkan pelengkap dari pola makan seimbang. Pastikan anak tetap mendapat cukup sayur, buah, protein, dan karbohidrat dari makanan padat.


Memberikan susu UHT kepada anak, memang bisa menjadi pilihan praktis dan menyehatkan. Namun, jika pemberian diberikan di usia yang tepat dan dilakukan dengan cara yang bijak. Anak baru boleh mengonsumsi susu UHT setelah usia 1 tahun. 


Bukan tanpa alasan, karena sistem pencernaannya sudah cukup matang untuk menerima kandungan protein dan mineral dari susu sapi. Susu UHT yang menjadi pelengkap baik pada pola makan anak, bukan pengganti makanan utama. 


Orang tua tetap bisa memperhatikan jenis susu yang akan dipilih, dengan cara penyimpanan serta respons tubuh si kecil setelah mengonsumsinya. Dengan pemahaman dan perhatian yang tepat, susu UHT bisa menjadi bagian dan nutrisi harian yang mendukung tumbuh kembang si kecil secara optimal. 


Ingat, setiap anak memiliki cara yang unik, dan kebutuhan pada gizinya pun berbeda. Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika ibu-ibu masih ragu dalam memilih jenis susu yang sesuai dengan si kecil. (FAS)

 
 
bottom of page