Cara Menyikapi Anak yang Terlambat Bicara
- PT Dexa Medica PT Dexa Medica
- 17 Jun
- 3 menit membaca

Apakah si kecil mengalami keterlambatan bicara? Yuk, kenali penyebab dan temukan caranya untuk temukan langkah yang tepat agar bantu si kecil dalam berkembang.
Setiap orang tua, selalu mendambakan perkembangan anak yang berjalan lancar dan sesuai dengan usianya. Salah satu tonggak perkembangan yang paling dinantikan adalah kemampuan si kecil yang sudah mulai untuk berbicara satu sampai dua kata.
Saat mendengar si kecil menyebutkan “mama” atau “papa” untuk pertama kalinya, pasti hati orang tua akan merasakan terenyuh, haru, dan bangga yang tidak terhindarkan. Namun, bagaimana jika si kecil belum menunjukkan tanda-tanda berbicara di usianya.
Kondisi keterlambatan bicara sering kali membuat orang tua merasa khawatir, cemas, panik, bahkan tidak sengaja membandingkan perkembangan anak-anak dengan yang lainnya. Padahal, setiap ritme perkembangan si kecil memiliki alur yang berbeda.
Tanda-Tanda Anak Terlambat Bicara yang Perlu Diwaspadai
Berikut ini adalah tanda-tanda keterlambatan bicara sejak dini yang sangat penting untuk diperhatikan bagi orang tua :
1. Usia 12 Bulan: Tidak Mengeluarkan Suara atau Babbling
Pada usia ini, bayi seharusnya mulai sering mengoceh, mengucapkan suara seperti "ba-ba" atau "da-da", serta merespons suara di sekitarnya. Jika bayi tampak pasif, jarang bersuara, atau tidak menoleh saat dipanggil namanya, ini bisa menjadi tanda awal yang perlu dicermati.
2. Usia 18 Bulan: Kosakata Sangat Terbatas
Di usia ini, anak biasanya sudah memiliki 10–20 kosakata dasar seperti "mama", "mau", "bola", atau "susu". Jika anak masih belum mengucapkan kata bermakna atau hanya bisa menunjuk tanpa mencoba berbicara, ini bisa menjadi sinyal keterlambatan.
3. Usia 2 Tahun: Belum Bisa Merangkai Dua Kata
Anak usia dua tahun seharusnya sudah mulai bisa menyusun dua kata sederhana, seperti "mau makan" atau "ambil bola". Jika anak hanya bisa mengucapkan satu kata atau bahkan belum berbicara sama sekali, ini patut diwaspadai.
4. Kurang Responsif terhadap Perintah atau Arahan
Anak yang tidak menunjukkan reaksi ketika diberikan perintah sederhana seperti “ambil mainan” atau “ayo duduk” mungkin mengalami keterlambatan dalam pemahaman bahasa, yang juga bisa berkaitan dengan keterlambatan bicara.
5. Lebih Sering Menunjuk atau Menarik Tangan Orang Lain
Alih-alih berusaha menyebutkan nama benda atau kebutuhan, anak yang terlambat bicara cenderung menggunakan isyarat seperti menunjuk atau menarik tangan orang tuanya untuk mengomunikasikan keinginannya. Meskipun ini merupakan bagian dari komunikasi nonverbal, ketergantungan penuh pada isyarat bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan bahasa.
Penyebab Umum Anak Terlambat Bicara
Keterlambatan bicara pada anak disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari lingkungan sampai dengan kondisi medis. Perlunya, untuk mengetahui penyebab agar dapat membantu untuk mengajarkan si kecil. Berikut ini adalah penyebab umum yang sering terjadi :
1. Kurangnya Stimulasi dari Lingkungan
Anak belajar bicara dengan meniru dan mendengarkan bahasa yang digunakan orang di sekitarnya. Jika anak jarang diajak berbicara, dibacakan buku, atau terlibat dalam interaksi sosial, maka kemampuannya untuk memahami dan menggunakan bahasa pun bisa terhambat.
2. Terlalu Banyak Paparan Gadget
Waktu layar yang berlebihan tanpa interaksi dua arah dapat mengurangi kesempatan anak untuk belajar bicara secara aktif. Anak mungkin fokus pada gambar dan suara dari layar, namun tidak mendapatkan pengalaman komunikasi nyata yang dibutuhkan untuk perkembangan bahasa.
3. Masalah Pendengaran
Anak yang mengalami gangguan pendengaran, baik sejak lahir maupun karena infeksi telinga berulang, akan kesulitan meniru suara atau memahami ucapan orang lain. Gangguan pendengaran seringkali menjadi penyebab keterlambatan bicara yang tidak disadari.
4. Faktor Genetik atau Keturunan
Jika dalam keluarga terdapat riwayat keterlambatan bicara, bukan tidak mungkin anak juga mengalami hal yang serupa. Faktor genetik dapat memengaruhi seberapa cepat atau lambat anak mengembangkan kemampuan bahasa.
Kapan Harus ke Dokter atau Terapis Bicara?
Pemeriksaan sejak dini setidaknya dapat membantu si kecil agar cepat untuk ditangani. Perhatikan tanda-tanda jika si kecil tidak mulai mengoceh, tidak mengeluarkan satu dua kosa kata, sulit memahami perintah yang sederhana, dan lebih banyak menggunakan bahasa isyarat.
Pemeriksaan dini sangat penting agar penyebab keterlambatan dapat diketahui dan ditangani dengan benar. Semakin cepat intervensi yang dilakukan, maka semakin besar peluang untuk mengejar ketertinggalan pada kemampuan bicaranya.
Keterlambatan bicara pada anak bukanlah akhir dari segalanya. Dengan deteksi secara dini, stimulasi konsisten, serta mendukung dari tenaga ahli profesional yang diperlukan, maka anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan peluang mengejar dari ketertinggalan.
Kunci utamanya adalah orang tua harus lebih peka, sabar, dan proaktif untuk mendampingi si kecil dalam tumbuh kembangnya. Yuk, ayah dan ibu untuk bekerja sama demi kelancaran pertumbuhan si kecil di masa depannya. Semangat ya! (FAS)