top of page

Etika Bertemu Anak Orang Lain yang Sering Terabaikan, Simak 7 Tips Ini!


(ilustrasi anak-anak sedang bersama orang lain, sumber : canva)
(ilustrasi anak-anak sedang bersama orang lain, sumber : canva)

Bertemu dengan anak orang lain, memang perlu membutuhkan pemahaman terkait etika dan interaksi yang masih diabaikan. Perlunya menghormati agar sama-sama merasa merasa nyaman dan aman.


Bertemu dengan anak orang lain memang menjadi momen yang menyenangkan, terlebih jika anak-anak yang kita temui sangat lucu dan berenergi. Akan tetapi, kita terkadang lupa bahwa menyentuh atau berinteraksi dengan mereka juga memerlukan sebuah etika tersendiri. 


Sebab, kita harus mengerti bahwa anak-anak yang kita temui bukan anak kita. Dan tindakan kita yang terlalu ramah, bisa menjadi ketidaknyamanan bagi mereka atau juga orang tua mereka merasa terganggu. Dan belum tentu saat menyentuh mereka, tangan kita dalam keadaan bersih. 


Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahwa setiap orang tua tentu memiliki aturan yang berbeda dalam membesarkan anak-anak mereka. Maka dari itu, artikel ini akan membahas pentingnya bertemu dengan anak orang lain yang sering kali masih kita abaikan. 


Etika Saat Bertemu Anak Orang Lain

Untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan, berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat bertemu dengan anak orang lain : 


1. Minta Izin Sebelum Mendekat atau Menyentuh Anak

Anak-anak mungkin terlihat menggemaskan, tapi ingat bahwa tidak semua orang tua nyaman dengan orang asing yang langsung mendekati atau menyentuh anak mereka. Selalu minta izin terlebih dahulu sebelum menyentuh, menggendong, atau sekadar bercanda dengan anak. Ini menunjukkan rasa hormat terhadap privasi keluarga tersebut.


2. Hindari Memberikan Makanan Tanpa Izin Orang Tua

Sering kali kita ingin berbagi makanan dengan anak-anak, apalagi jika kita melihat mereka tampak tertarik. Namun, banyak anak memiliki alergi atau batasan diet tertentu. Pastikan untuk bertanya kepada orang tua apakah memberikan makanan kepada anak mereka diperbolehkan, dan jika iya, tanyakan makanan apa yang aman untuk mereka konsumsi.


3. Perhatikan Bahasa dan Nada Bicara

Anak-anak sangat peka terhadap nada bicara dan bahasa yang digunakan di sekitarnya. Hindari menggunakan kata-kata kasar atau nada yang dapat membuat mereka takut atau cemas. Berbicaralah dengan lembut dan penuh pengertian, sesuaikan dengan usia anak agar mereka merasa nyaman.


4. Jangan Memaksakan Interaksi

Tidak semua anak merasa nyaman dengan orang baru, dan itu hal yang wajar. Jika anak terlihat malu atau enggan berinteraksi, jangan memaksa mereka untuk berbicara, berjabat tangan, atau bahkan tersenyum. Beri mereka ruang untuk merasa aman dan nyaman, serta biarkan mereka yang menentukan kapan ingin berinteraksi.


5. Hindari Mengomentari Penampilan Anak Secara Berlebihan

Meskipun mungkin terdengar seperti pujian, mengomentari penampilan fisik anak secara berlebihan bisa membuat mereka tidak nyaman atau bahkan mempengaruhi cara mereka melihat diri sendiri di kemudian hari. Fokuslah pada pujian yang berhubungan dengan sikap, perilaku, atau kreativitas mereka daripada hanya penampilan fisik.


6. Pahami Batasan dalam Berfoto

Banyak orang tua yang sangat berhati-hati dalam menjaga privasi anak mereka, terutama di era media sosial seperti sekarang ini. Jangan mengambil foto anak orang lain tanpa izin, apalagi mempostingnya di media sosial. Jika ingin mengabadikan momen bersama, pastikan mendapatkan persetujuan orang tua terlebih dahulu.


7. Tidak Merokok dekat Anak 

Selain menjaga etika dalam berinteraksi dengan anak orang lain, ada hal yang sebaiknya perlu disadari dan masih diabaikan oleh masyarakat. Yakni kebiasaan merokok dekat anak-anak. Perlu kita ketahui, bahwa paparan asap rokok baik secara langsung maupun tidak langsung bisa berbahaya pada kesehatan anak. 


Bertemu dengan anak orang lain bisa menjadi pengalaman menyenangkan, karena kelucuan tingkah laku yang mereka lakukan. Untuk itu, perlunya saling menghormati agar sama-sama memberikan kenyamanan kedua belah pihak. 


Dalam menjaga kesehatan anak, tidak hanya memperhatikan sebuah etika dalam berinteraksi dengan orang lain. Akan tetapi, memastikan bahwa anak-anak tumbuh dalam perkembangan yang baik disertai daya tahan tubuh yang optimal.


Anak-anak cukup rentan akan sesuatu mulai dari perubahan cuaca, paparan kuman saat mereka berinteraksi dengan orang lain. Salah satu yang bisa membantu agar anak tetap sehat adalah dengan cara konsumsi suplemen herbal yakni Oxyvit Kidz. 


Suplemen ini, diformulasikan menggunakan bahan alami yakni ekstrak meniran hijau atau nama ilmiahnya adalah Phyllanthus niruri serta mengandung gula alami dari daun Stevia, sehingga rasa yang dikeluarkan lebih lezat dan disukai oleh anak-anak. 


Dengan rutin mengonsumsi Oxyvit Kidz, anak-anak lebih siap untuk menghadapi aktivitas tanpa khawatir sakit. Suplemen ini tidak hanya aman dalam mendukung kesehatan akan tetapi, dapat dikonsumsi dalam jangka panjang! (FAS).

bottom of page