
(Ilustrasi anak-anak yang sedang mengalami demam , sumber : freepik)
Di usia aktif pada anak-anak sistem imun yang pada usia tersebut memang belum terbentuk sempurna. Daya tahan tubuh yang rendah memicu terjadinya berbagai penyakit seperti diare, dehidrasi, sampai dengan infeksi saluran pernapasan.
Masa anak-anak adalah momen yang paling penting. Sebab di masa ini, anak-anak banyak mengeksplorasi kegiatan baik yang dilakukan di luar maupun di dalam ruangan. Maka tak heran, jika di usia tersebut anak-anak banyak melakukan kegiatan yang mungkin bagi orang tua cukup melelahkan.
Mulai dari bermain tanah, rumah-rumahan, bermain dengan teman sebayanya, dan lainnya. Pada saat seperti ini, memang sangat wajar bagi anak-anak merasakan kesehatan yang cukup terganggu. Sebab sistem imun mereka belum cukup untuk berkembang secara sempurna.
Sehingga rentan terkena berbagai penyakit yang berasal dari infeksi virus maupun bakteri. Jadi jangan anggap remeh jika anak mulai merasakan tidak enak badan. Sebab beberapa penyakit bisa berdampak serius jika tidak ditangani secara baik.

(Asap rokok dapat menyebabkan anak-anak rusaknya saluran pernapasan dan daya tahan tubuh yang melemah, sumber : canva)
Penyebab Anak-Anak Sering Sakit
Bagi sebagian orang tua, tentu sering bertanya “Mengapa ya anak saya sering sakit?”. Pertanyaan ini adalah pertanyaan umum dan sering ditanyakan. Berikut ini adalah penyebab utama mengapa anak sering mengalami daya tahan tubuh yang rendah:
1. Sistem Kekebalan Tubuh yang Belum Matang
Anak-anak, terutama balita, memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang. Ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi bakteri, virus, dan penyakit lainnya. Tubuh mereka masih belajar mengenali dan melawan patogen yang baru.
2. Paparan Lingkungan yang Tinggi
Anak-anak sering berinteraksi dengan lingkungan yang beragam, seperti di sekolah, taman bermain, atau daycare. Tempat-tempat ini sering kali menjadi tempat penularan penyakit karena banyaknya kontak fisik dan pertukaran barang seperti mainan yang bisa menjadi media penularan virus dan bakteri.
3. Kebersihan yang Kurang
Anak-anak belum memiliki kesadaran tinggi terhadap kebersihan diri. Mereka sering kali lupa mencuci tangan sebelum makan, setelah bermain, atau setelah menggunakan toilet. Kebiasaan ini bisa meningkatkan risiko terkena penyakit seperti diare, cacingan, dan infeksi saluran pernapasan.
4. Gizi yang Kurang Seimbang
Asupan nutrisi yang tidak mencukupi atau tidak seimbang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh anak. Kekurangan vitamin dan mineral penting seperti vitamin C, vitamin D, dan zat besi dapat membuat anak lebih rentan terhadap penyakit.
5. Paparan Asap Rokok
Anak-anak yang tinggal di lingkungan dengan paparan asap rokok cenderung lebih sering sakit. Asap rokok dapat merusak saluran pernapasan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat anak lebih mudah terserang infeksi saluran pernapasan dan asma.
6. Kurang Istirahat dan Stres
Kurang tidur atau istirahat yang cukup bisa melemahkan daya tahan tubuh anak. Selain itu, stres, baik dari lingkungan keluarga maupun sekolah, juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak.
7. Faktor Genetik
Beberapa anak mungkin memiliki kondisi genetik yang membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit tertentu. Misalnya, anak dengan riwayat keluarga yang memiliki penyakit asma, alergi, atau gangguan autoimun mungkin lebih sering sakit.
Jenis Penyakit yang Sering Menyerang Anak-Anak
Berikut ini adalah beberapa penyakit yang umumnya sering terjadi di masa anak-anak :
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
ISPA adalah salah satu penyakit yang paling umum menyerang anak-anak, terutama pada musim pancaroba. Batuk, pilek, dan demam adalah gejala umum yang sering dianggap biasa. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, ISPA bisa berkembang menjadi lebih serius seperti bronkitis atau pneumonia.
2. Diare dan Dehidrasi
Diare merupakan penyakit yang sering dialami anak-anak, terutama pada balita. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi bakteri, virus, hingga parasit. Jika tidak segera ditangani, diare bisa menyebabkan dehidrasi parah yang sangat berbahaya bagi anak.
3. Cacingan
Cacingan adalah masalah kesehatan yang sering kali diabaikan. Anak-anak yang kurang menjaga kebersihan diri sangat rentan terkena penyakit ini. Gejalanya bisa berupa perut kembung, mual, dan anemia. Untuk mencegah cacingan, penting bagi orang tua untuk menjaga kebersihan anak dan memberikan obat cacing secara rutin.
4. Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit ini disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala awal DBD sering kali mirip dengan flu biasa, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot. Namun, perbedaan utama adalah munculnya bintik-bintik merah pada kulit dan penurunan jumlah trombosit dalam darah.
5. Gizi Buruk
Meskipun bukan penyakit infeksi, gizi buruk merupakan masalah serius yang masih banyak dihadapi oleh anak-anak di Indonesia. Kurangnya asupan nutrisi yang cukup dapat menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan otak anak. Anak yang mengalami gizi buruk juga lebih rentan terhadap penyakit.
Sebagai orang tua, memang penting dalam mengetahui dan selalu berwaspada terhadap tumbuh kembang sang anak. Tidak masalah, jika anak-anak sering mengeksplorasi kegiatan yang berada di lingkungan sekitar. Selain baik untuk pengalamannya, kegiatan ini dapat menampilkan diri mereka untuk lebih maju dan seimbang.
Langkah awal yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah menjaga kebersihan, memberikan makanan bergizi, serta memenuhi nutrisi tambahan dengan suplemen daya tahan tubuh. Oxyvit Kidz herbal merupakan suplemen herbal yang berguna dalam menjaga daya tahan tubuh anak.
Oxyvit Kidz memiliki dua jenis bentuk yang bisa dipilih oleh anak-anak. Bentuk pertama adalah Oxyvit Kidz drink dimana suplemen ini bisa dicampurkan ke dalam air mineral. Selanjutnya bentuk Oxyvit Kidz kedua adalah tablet hisap yang langsung bisa dikonsumsi.
Pembelian Oxyvit Kidz sendiri bisa melalui marketplace maupun apotek terdekat di seluruh kota. Jaga kesehatan anak dari sekarang. Jika akan menunjukkan gejala sakit, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (FAS)