(Ilustrasi anak kecil memiliki tubuh kurus meski nafsu makan bagus, sumber : freepik)
Meskipun nafsu makan anak terlihat baik, di beberapa orang tua menjadi khawatir saat melihat kondisi anak yang tetap kurus. Kondisi ini bisa menimbulkan tanda tanya, masalah kesehatan apa yang sedang terjadi.
Sebagai orang tua, melihat tubuh anak yang sehat dengan berat badan ideal, tentu menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri. Ditambah dengan nafsu makan yang meningkat. Akan tetapi, jika si kecil memiliki tubuh yang terlihat kurus dan kesulitan dalam menambah berat badan, sebagai orang tua tentu akan merasa khawatir.
Situasi seperti ini, sebagai orang tua tentu akan bertanya-tanya. Masalah kesehatan apa yang terjadi atau apakah makanan yang diberikan sudah mencukupi kebutuhan gizi anak atau belum. Kondisi anak yang tetap kurus, sebenarnya adalah masalah umum yang terjadi.
Namun, pentingnya untuk mengingat bahwa setiap anak memiliki laju pertumbuhan yang berbeda. Meski bisa dikatakan sebagai hal yang umum, sebagai orang tua juga harus memperhatikan agar masalah ini tidak memiliki dampak yang serius bagi kesehatan.
Waktu yang Tepat Mewaspadai Berat Badan Anak Turun
Berat badan yang turun secara tiba-tiba, memang membawa kekhawatiran tersendiri. Berikut ini adalah beberapa waktu yang tepat untuk mewaspadai saat berat badan anak turun :
1. Penurunan Berat Badan Secara Drastis dalam Waktu Singkat
Jika berat badan anak turun drastis dalam hitungan minggu atau bulan tanpa ada perubahan signifikan pada pola makan atau aktivitas fisik, ini bisa menjadi tanda ada sesuatu yang tidak beres. Penurunan berat badan yang signifikan dalam waktu singkat bisa menjadi tanda masalah kesehFatan seperti infeksi, gangguan metabolik, atau penyakit lainnya.
(Ilustrasi nafsu makan yang mulai menurun pada anak-anak, sumber : freepik)
2. Nafsu Makan Berkurang Secara Tiba-tiba
Meskipun anak memiliki nafsu makan yang baik sebelumnya, jika tiba-tiba ia kehilangan selera makan dan berat badannya turun, ini bisa menjadi sinyal bahwa ada gangguan pada kesehatan fisik atau emosionalnya. Faktor seperti stres, masalah di sekolah, atau perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari dapat memengaruhi pola makan dan menyebabkan penurunan berat badan.
3. Gejala Tambahan yang Menyertai
Penurunan berat badan yang disertai dengan gejala lain, seperti kelelahan berlebihan, lemas, sering sakit, atau masalah pencernaan seperti diare atau muntah, harus segera diwaspadai. Kombinasi gejala-gejala ini bisa menunjukkan adanya kondisi medis yang lebih serius, seperti gangguan pencernaan, gangguan hormonal, atau infeksi. Dalam hal ini, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Penyebab Berat Badan Anak Turun
Berikut ini adalah beberapa alasan yang menyebabkan berat badan anak turun, meskipun memiliki nafsu makan yang baik :
1. Metabolisme Tubuh yang Cepat
Setiap anak memiliki laju metabolisme yang berbeda. Beberapa anak mungkin memiliki metabolisme yang sangat cepat, sehingga makanan yang dikonsumsi langsung terbakar menjadi energi tanpa disimpan sebagai lemak. Akibatnya, meski makan dengan porsi besar, berat badan mereka tetap stabil atau bahkan sulit naik.
2. Aktivitas Fisik yang Tinggi
Anak-anak yang sangat aktif, gemar berlari, bermain, dan melakukan aktivitas fisik lainnya, akan membakar kalori lebih banyak daripada anak yang lebih sedikit bergerak. Ini bisa menyebabkan kalori yang mereka konsumsi habis untuk mendukung energi aktivitas fisik, dan sedikit yang disimpan dalam bentuk lemak.
3. Kualitas Makanan yang Dikonsumsi
Meskipun si kecil terlihat makan banyak, kualitas makanan yang dikonsumsinya juga sangat berpengaruh. Makanan tinggi gula atau lemak tidak sehat mungkin memberikan kalori berlebih, tetapi nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, seperti protein, vitamin, dan mineral, mungkin tidak tercukupi. Pastikan anak mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan sayuran, buah, protein, dan karbohidrat sehat.
4. Masalah Pencernaan
Gangguan pencernaan, seperti intoleransi laktosa atau malabsorpsi, bisa menjadi salah satu alasan mengapa nutrisi dari makanan tidak terserap dengan baik oleh tubuh. Jika anak sering mengalami diare, perut kembung, atau sakit perut, mungkin ada masalah pencernaan yang harus ditangani oleh dokter.
5. Faktor Genetik
Faktor genetik juga memainkan peran besar dalam pertumbuhan anak. Jika salah satu atau kedua orang tua memiliki tubuh yang cenderung kurus, kemungkinan besar anak juga akan mewarisi karakteristik tubuh yang serupa. Namun, ini bukan berarti anak tidak sehat. Selama perkembangan anak sesuai dengan grafik pertumbuhan dan tidak ada keluhan kesehatan, berat badan yang rendah bukanlah hal yang perlu dikhawatirkan.
Penurunan berat badan anak yang terjadi secara tiba-tiba memang menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Tapi perlu disadari, menjaga daya tahan tubuh si kecil menjadi kunci yang paling penting.
Salah satu yang bisa dilakukan adalah memastikan asupan nutrisi yang cukup dengan menggunakan suplemen herbal untuk membantu dalam mendukung kesehatan. Disinilah Oxyvit Kidz bisa menjadi solusi alternatif yang membantu, Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal yang dirancang khusus untuk anak-anak. Terbuat dari bahan alami yakni Phynurin, yang merupakan sebuah ekstrak dari Phyllanthus niruri atau lebih dikenal dengan istilah meniran hijau.
Oxyvit Kidz memang dirancang untuk membantu memelihara daya tahan tubuh si kecil. Suplemen ini bekerja untuk #JagaImunAnak, sehingga anak-anak tetap sehat dan aktif dalam mendukung setiap hari.