top of page

Jangan Sampai Salah! Ini Cara Tepat Cegah Obesitas pada Balita


(Ilustrasi anak sedang mengalami obesitas, sumber : freepik)
(Ilustrasi anak sedang mengalami obesitas, sumber : freepik)

Obesitas pada balita semakin menjadi perhatian karena dampaknya terhadap kesehatan di masa depan. Dengan mencegah obesitas sejak dini, dapat membantu mereka untuk meraih kualitas hidup yang lebih baik lagi. 


Obesitas pada masa balita merupakan masalah kesehatan yang semakin banyak menaruh perhatian karena dampaknya terhadap perkembangan anak. Tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan fisik, namun juga dapat mempengaruhi kualitas hidup mereka di masa depan. 


Sayangnya, masih banyak pula orang tua yang kurang menyadari pentingnya mencegah obesitas pada anak sejak dini. Bukan tanpa alasan, karena kebiasan sehari-hari dapat mempengaruhi berat badan mereka. 


Pencegahan obesitas pada balita tentu dipengaruhi oleh porsi makan, memperhatikan kebiasaan sehari-hari, sampai dengan memastikan mereka untuk bergerak aktif. Dengan pemahaman yang tepat, orang tua dapat membentuk lingkungan yang sehat bagi balita mereka. 


Penyebab Obesitas Pada Balita 

Penyebab obesitas pada balita memang bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari lingkungan sampai dengan kebiasaan mereka sehari-hari. Berikut ini adalah beberapa faktor utama balita mengalami obesitas : 


1. Polarisasi Pola Makan yang Tidak Sehat

Salah satu penyebab utama obesitas pada balita adalah pola makan yang tidak sehat. Konsumsi makanan tinggi kalori, gula, dan lemak, seperti makanan cepat saji, minuman manis, dan camilan yang tidak bergizi, dapat menyebabkan penambahan berat badan yang berlebihan. Balita yang terbiasa mengonsumsi makanan tersebut cenderung lebih mudah mengalami peningkatan berat badan yang tidak terkendali.


2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Gaya hidup yang kurang aktif atau terlalu lama duduk di depan layar (seperti televisi atau gadget) juga menjadi penyebab obesitas pada balita. Anak yang tidak cukup bergerak atau bermain cenderung memiliki metabolisme yang lebih rendah, yang akhirnya berujung pada penimbunan lemak tubuh. Aktivitas fisik seperti bermain, berlari, atau berenang sangat penting untuk membakar kalori dan menjaga berat badan tetap sehat.


3. Faktor Genetik dan Keturunan

Faktor genetik atau keturunan juga dapat berperan dalam meningkatkan risiko obesitas pada balita. Jika orang tua memiliki masalah berat badan atau obesitas, anak memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami hal yang sama. Meskipun faktor genetik dapat memengaruhi kecenderungan terhadap obesitas, pola makan dan gaya hidup yang sehat dapat membantu mengurangi pengaruhnya.


4. Lingkungan Keluarga dan Sosial

Lingkungan keluarga dan sosial juga memiliki peran penting dalam kebiasaan makan anak. Orang tua yang sering memberikan makanan sebagai bentuk penghargaan atau hiburan dapat memengaruhi kebiasaan makan anak. Selain itu, kurangnya pengetahuan orang tua mengenai pola makan sehat dan pentingnya aktivitas fisik juga bisa meningkatkan risiko obesitas pada anak.


Langkah Mencegah Obesitas Pada Anak 

Mencegah obesitas pada anak, memang memerlukan sebuah pendekatan secara menyeluruh. Tidak bisa dilakukan secara instans, namun berikut ini adalah sebuah langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mencegah obesitas pada anak :


(Menjaga pola makan anak dengan memilih makanan sehat dapat membantu mereka, sumber : freepik)
(Menjaga pola makan anak dengan memilih makanan sehat dapat membantu mereka, sumber : freepik)

1. Kenali Pola Makan Sehat Sejak Dini

Memberikan makanan bergizi seimbang kepada balita adalah langkah awal yang krusial. Pastikan porsi makanan mencakup karbohidrat kompleks, protein, lemak sehat, sayuran, dan buah-buahan. Hindari makanan tinggi gula, garam, dan lemak jenuh seperti permen, makanan cepat saji, dan minuman bersoda.


2. Dorong Aktivitas Fisik yang Menyenangkan

Balita membutuhkan aktivitas fisik untuk membantu membakar energi dan menjaga berat badan ideal. Orang tua bisa mengajak anak bermain di taman, bersepeda, atau bahkan menari di rumah.


3. Pahami Kebutuhan Kalori Balita

Setiap balita memiliki kebutuhan kalori yang berbeda tergantung pada usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitasnya. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mengetahui kebutuhan kalori harian anak.


4. Jangan Jadikan Makanan Sebagai Penghargaan atau Hukuman

Menggunakan makanan sebagai alat untuk menghargai atau menghukum anak dapat menyebabkan hubungan yang tidak sehat dengan makanan di masa depan. Alih-alih memberikan permen sebagai hadiah, berikan pujian atau pelukan.


5. Ciptakan Rutinitas Tidur yang Baik

Kurang tidur dapat memengaruhi metabolisme anak dan meningkatkan risiko obesitas. Pastikan balita mendapatkan waktu tidur yang cukup sesuai usianya, yaitu sekitar 11-14 jam per hari termasuk tidur siang.


Sebagai orang tua, pentingnya untuk selalu mengedukasi diri sendiri tentang pentingnya menjaga kesehatan anak, mencegah obesitas pada anak dimulai dengan menjaga mereka tetap aktif sepanjang hari. Dengan bermain, berolahraga, dan melakukan aktivitas fisik yang menyenangkan, anak-anak tidak hanya menjaga berat badan ideal tetapi juga meningkatkan sistem imun mereka. 


Dukung kebiasaan sehat ini dengan Oxyvit Kidz, agar si kecil bisa tetap aktif seharian. Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal yang bisa membantu memelihara daya tahan tubuh anak. Dengan pemberian yang tepat, anak-anak tetap masih bisa bebas aktif dan bergerak. Sehingga menumbuhkan rasa cinta pada kegiatan aktivitas fisik dan memiliki keuntungan untuk membantu mengurangi masalah kesehatan obesitas pada anak. 


Ingatlah, bahwa langkah kecil bisa menjadi sebuah konsisten yang kuat dan berdampak besar bagi kesehatan anak di masa depan. Jadi, mari para orang tua untuk bergandengan tangan #JagaImunAnak. (FAS)

bottom of page