
(Ilustrasi anak makan cokelat, sumber : canva)
Cokelat menjadi sebuah camilan yang banyak digemari oleh anak-anak. Memiliki rasa yang manis dan lezat serta teksturnya yang terkadang empuk, membuat cokelat terkadang menjadi snack atau camilan favorit di berbagai kesempatan.
Bisa digunakan sebagai hadiah maupun pelengkap pada makanan. Meski rasanya yang enak, tatkala menimbulkan pertanyaan di benak orang tua perihal makanan cokelat. Seperti memunculkan kekhawatiran karena kandungan gula dan lemak yang dimiliki cokelat.
Untuk memastikan agar anak tetap sehat pada saat menikmati cokelat, pastikan sebagai orang tua untuk memperhatikan resiko agar tidak mengonsumsinya secara berlebih. Salah satunya adalah membatasi porsi dan selalu perhatikan kondisi kesehatan anak.
Efek yang Muncul Saat Anak Sering Makan Cokelat
Jika dikatakan apakah boleh mengonsumsi cokelat, jawabannya adalah boleh. Tentunya dengan batasan. Sebenarnya coklat mengandung berbagai nutrisi yang baik seperti zat besi, magnesium dan antioksidan.
Akan tetapi, perlu disadari bahwa cokelat yang umumnya dikonsumsi oleh anak-anak adalah cokelat susu. Dimana cokelat jenis ini, banyak mengandung lemak dan gula. Berikut ini adalah efek yang kemungkinan muncul, apabila anak sering mengonsumsi makan cokelat :
1. Kenaikan Berat Badan dan Obesitas
Cokelat, terutama yang tinggi kandungan gula dan lemak seperti cokelat susu, bisa memicu kenaikan berat badan jika dikonsumsi terlalu sering. Kalori berlebih dari cokelat dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak, yang juga bisa memicu masalah kesehatan lain seperti diabetes tipe 2.
2. Masalah Gigi
Kandungan gula tinggi dalam cokelat dapat menyebabkan kerusakan gigi. Gula yang menempel di gigi akan menjadi makanan bagi bakteri penyebab plak, yang akhirnya dapat mengakibatkan gigi berlubang dan masalah gigi lainnya.
3. Hiperaktivitas
Meskipun cokelat mengandung kadar kafein yang relatif rendah, konsumsi berlebihan dapat berdampak pada perilaku anak. Kafein, ditambah dengan gula yang tinggi, dapat menyebabkan hiperaktivitas, membuat anak menjadi lebih sulit berkonsentrasi atau mengalami masalah tidur.
4. Gangguan Pencernaan
Beberapa anak mungkin mengalami masalah pencernaan seperti sakit perut atau diare setelah mengonsumsi cokelat, terutama jika mereka sensitif terhadap laktosa dalam cokelat susu atau memiliki alergi makanan.
Lalu, Kapan Anak Bisa Makan Cokelat?
Dari efek yang ditimbulkan, muncul sebuah pertanyaan kapan sebaiknya anak-anak bisa konsumsi cokelat? Sebenarnya, anak sudah mulai bisa mengonsumsi makan cokelat pada saat usia 2 tahun atau di atasnya., tentunya dengan pengawasan dan juga porsi yang tepat.
Pada saat usia tersebut, sistem pencernaan anak sudah mulai matang. Sehingga sudah lebih mudah dalam mencerna sebuah makanan yang lebih kompleks, termasuk pada jenis makan cokelat. Kenapa tidak disarankan di bawah usia 2 tahun, karena kandungan pada cokelat yang tinggi akan gula dan lemak berlebihan, dapat mempengaruhi perkembangan pada anak.
Meskipun begitu, bukan berarti cokelat tidak memiliki kegunaan untuk kesehatan. Ternyata cokelat juga memiliki manfaat, sebut saja cokelat hitam atau dark chocolate. Cokelat hitam memiliki kandungan kakao lebih tinggi dan gula yang rendah.
Cokelat hitam juga memiliki antioksidan, dimana antioksidan memiliki peran tinggi dalam melindungi tubuh dari kerusakan yang terjadi akibat radikal bebas. Dimana, jika dikonsumsi dalam jangka panjang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak.
Sehingga cokelat tidak hanya memberi manfaat pada kesehatan semata, namun juga memelihara kesehatan asalkan dikonsumsi dalam batas wajar dan dikombinasikan dengan menu makan lainnya seperti memenuhi dengan menggunakan minuman suplemen.
Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal terbuat dari Phynurin, hasil ekstrasi bertingkat dari meniran hijau atau Phyllanthus niruri yang membantu memelihara daya tahan tubuh anak. Menggunakan teknologi modern oleh Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences sehingga aman dikonsumsi oleh anak-anak dalam jangka panjang.
Oxyvit Kidz tersedia dalam dua bentuk, tablet hisap dan serbuk seduh, yang menyenangkan dan mudah dikonsumsi oleh anak-anak. Dengan rasa manis yang disukai, Oxyvit Kidz menjadi pilihan yang familiar di lidah mereka. Yuk, jaga imun anak dari sekarang, untuk masa depan yang lebih sehat! Sama halnya dengan cokelat, meski cokelat boleh dikonsumsi oleh anak-anak, pastikan selalu memperhatikan porsinya ya! (FAS)