(ilustrasi anak-anak mengalami muntaber, sumber : freepik)
Muntaber pada anak-anak, adalah suatu kondisi kesehatan yang harus segera ditangani dengan cepat. Pemberian asupan cairan, makanan bernutrisi, dan menjaga lingkungan agar tetap bersih, dapat memulihkan lebih cepat masalah kesehatan satu ini.
Muntaber atau muntah dan berak merupakan penyakit yang umumnya sering dijumpai oleh anak-anak atau juga balita. Kondisi ini disebabkan, adanya sebuah peradangan yang terjadi pada lambung dan juga usus, sehingga menimbulkan muntah-muntah dan juga diare.
Masalah kesehatan satu ini, tentu menimbulkan kekhawatiran yang cukup tinggi pada orang tua. Bahkan di kondisi tertentu, anak-anak bisa mengalami dehidrasi tinggi akibat banyaknya cairan yang dikeluarkan oleh tubuh.
Penyebab muntaber sendiri bisa terjadi karena sesuatu hal mulai dari infeksi virus yang tersebar melalui makanan, minuman, atau beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kontaminasi. Kondisi lingkungan yang tidak bersih juga menjadi penyebab dalam meningkatkan resiko terkena penyakit ini.
Penyebab Muntaber Pada Anak
Penyebab muntaber pada anak bisa terjadi akibat adanya infeksi yang menyerang sistem pencernaan. Berikut ini adalah penyebab umum, mengapa anak-anak bisa mengalami muntaber :
1. Infeksi Virus
Virus, terutama rotavirus dan norovirus, adalah penyebab paling umum dari muntaber pada anak. Rotavirus sering menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun dan menyebar dengan cepat melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi, air, atau makanan yang tidak higienis. Anak-anak yang belum mendapatkan vaksinasi rotavirus lebih rentan terkena infeksi ini.
2. Bakteri Berbahaya
Infeksi bakteri seperti Salmonella, Escherichia coli (E. coli), dan Shigella juga bisa menyebabkan muntaber. Bakteri ini biasanya ditemukan dalam makanan atau minuman yang terkontaminasi, terutama jika makanan tidak dimasak dengan sempurna. Konsumsi daging mentah, susu yang tidak dipasteurisasi, atau makanan dari lingkungan yang tidak bersih dapat meningkatkan risiko anak terkena muntaber.
3. Parasit
Meskipun lebih jarang terjadi, parasit seperti Giardia lamblia juga dapat memicu muntaber. Parasit ini dapat ditemukan dalam air yang terkontaminasi dan sering menyebabkan diare berkepanjangan pada anak-anak. Parasit ini umumnya ditemukan di lingkungan dengan sanitasi buruk atau di air yang tidak diolah dengan baik.
Gejala Muntaber Pada Anak
Gejala muntaber sendiri muncul cukup beragam. Semua tergantung pada variasi dan tingkat keparahan pada penyakit tersebut. Berikut ini adalah beberapa gejala umum yang cukup diwaspadai oleh orang tua:
1. Muntah dan Diare Berair
Gejala utama muntaber adalah muntah-muntah dan diare berair yang terjadi secara berulang. Muntah bisa muncul sebelum atau bersamaan dengan diare, dan dalam kasus yang lebih parah, anak mungkin mengalami diare terus-menerus sepanjang hari.
2. Demam dan Lemas
Selain muntah dan diare, anak yang mengalami muntaber sering kali mengalami demam ringan hingga tinggi. Demam ini biasanya disertai dengan tubuh yang lemas, lesu, dan tidak berenergi karena tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit.
3. Kram Perut dan Nyeri
Anak juga sering mengeluhkan sakit atau kram perut, terutama di sekitar bagian bawah perut. Kram ini bisa datang dan pergi, menyebabkan rasa tidak nyaman yang signifikan. Pada beberapa kasus, anak juga mungkin merasa mual terus-menerus tanpa nafsu makan.
Cara Mengatasi Muntaber Pada Anak
Mengatasi muntaber pada anak, memang memerlukan cara yang tepat agar anak terhindar dari masalah dehidrasi. Pastikan asupan cairan pada anak tercukupi, dengan mengonsumsi air putih atau juga larutan yang membantu dalam mengatasi muntaber pada anak.
Selain itu, pemberian makanan bernutrisi dengan memperhatikan kebersihan pada makanan dapat memulihkan kondisi kesehatan anak. Berikan secara perlahan, hindari makanan yang terlalu berat yang dapat menyebabkan pencernaan sulit untuk mencerna.
Terapkan pula kebiasaan pada anak, seperti mencuci tangan sebelum makan atau setelah buang air. Tidak hanya itu, lingkungan tempat tinggal juga harus selalu bersih. Agar memberikan kenyamanan dan kesehatan secara keseluruhan.
Daya tahan tubuh anak juga perlu dijaga agar anak tidak mengalami muntaber. Penjagaan kesehatan anak agar tetap terjaga bisa dilakukan dengan cara konsumsi Oxyvit Kidz. Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal yang terbuat dari bahan-bahan alami.
Terbuat dari phyllanthus niruri atau ekstrak meniran hijau yang berfungsi dalam membantu memelihara daya tahan tubuh si kecil. Oxyvit Kidz sudah mengantongi sertifikat Halal Indonesia dan BPOM, sehingga sudah dipastikan aman dikonsumsi oleh anak-anak. (FAS)