Imunisasi bisa jadi langkah awal untuk menjaga kesehatan anak. Dengan melakukan yang tepat, perlindungan anak tetap terjaga. Pentingnya memilih jenis imunisasi yang sesuai dengan kebutuhan anak dan rekomendasi dari dokter.
Menjadi orang tua, tentu memiliki tugas yang cukup penting dalam menjaga tumbuh kembang anak. Salah satunya adalah menjaga kesehatan. Sebab dengan kesehatan yang cukup terjaga, anak-anak memiliki kesempatan untuk berkembang dan melakukan banyak hal.
Mulai dari belajar, bermain, sampai dengan melakukan kegiatan petualangan. Hal ini yang membuat, kesehatan anak merupakan sebuah tantangan besar. Penjagaan tersebut bisa diawali dengan yang namanya imunisasi.
Imunisasi merupakan sebuah langkah pencegahan yang paling efektif, untuk melindungi anak dari berbagai penyakit yang menular. Tentunya program imunisasi ini, memiliki tujuan yang baik dalam memperkuat sistem kekebalan tubuh agar mampu melawan infeksi yang menyerang.
Kapan imunisasi pada anak bisa dilakukan? Tentu pertanyaan ini banyak ditanyakan para orang tua, yang masih pemula ataupun yang sudah lama menjadi orang tua. Pemberian imunisasi pada anak bisa dilakukan sejak anak baru lahir hingga dewasa. Dengan catatan, adanya rekomendasi dari dokter anak yang menanganinya.
Mengapa Imunisasi Penting?
Imunisasi merupakan sebuah proses, yang dimana anak diberikan vaksin baik berbentuk suntikan maupun minuman. Seperti yang dikatakan di awal, bahwa imunisasi sudah bisa dilakukan sejak bayi baru lahir sampai dengan dewasa.
Dengan kata lain, imunisasi sebenarnya bisa diberikan kepada segala usia yang membutuhkan. Namun, pada usia anak-anak tentunya imunisasi menjadi sebuah pembekalan agar melindungi anak dari berbagai macam penyakit yang berbahaya.
Tidak hanya sebuah penyakit saja, imunisasi juga mencegah terjadinya kecacatan atau kematian. Yang pada intinya, anak-anak tidak rentan dalam masa pertumbuhannya. Vaksin yang dimasukkan ke dalam tubuh, memiliki tujuan yakni merangsang tubuh sehingga membentuk antibodi dan melindungi si anak.
Jenis Vaksin Anak
Imunisasi atau vaksin merupakan sebuah cairan yang biasanya dimasukan ke tubuh melalui alat suntikan. Berikut ini adalah, beberapa jenis vaksin yang perlu diketahui :
1. BCG (Bacillus Calmette-Guérin)
Vaksin ini memiliki tujuan yakni melindungi anak dari sebuah penyakit bernama tuberkulosis (TBC), terutama bentuk yang paling berbahaya seperti meningitis tuberkulosa. Biasanya baksin ini diberikan setelah anak baru lahir atau tergantung rekomendasi dari dokter.
2. Hepatitis B
Vaksin Hepatitis B biasanya diberikan untuk melindungi anak dari kerusakan hati kronis dan kanker hati. Dosis yang biasanya diberikan untuk pertama kali, adalah dosis lanjutan pada usia 1 sampai 2 bulan dan juga 6 sampai dengan 18 bulan.
3. Polio
Vaksin polio diberikan untuk mencegah penyakit polio dan menyebabkan kelumpuhan permanen. Untuk mencegah hal tersebut, biasanya vaksin polio bisa diberikan dalam bentuk oral (OPV) atau juga suntikan (IPV) pada usia anak 2 bulan, 4 bulan, 6-18 bulan, dan juga booster 4-6 tahun.
4. DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Vaksin ini melindungi anak dari tiga penyakit sekaligus yakni difteri (infeksi serius pada hidung dan tenggorokan), pertusis (batuk rejan), dan tetanus (kejang otot parah yang disebabkan akibat bakteri tetanus). Pemberian vaksin DPT bisa dilakukan dalam beberapa dosis seperti usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, dan booster 15-18 bulan serta 4-6 tahun.
5. Hib (Haemophilus influenzae tipe b)
Vaksin Hib merupakan vaksin yang memiliki tujuan untuk mencegah infeksi bakteri Hib yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia, dan epiglotis (radang pada penutup saluran pernapasan). Vaksin ini bisa diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan juga booster pada usia 12-15 bulan.
6. PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine)
Vaksin ini melindungi anak dari infeksi bakteri pneumokokus yang bisa menyebabkan pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga. Diberikan mulai usia 2 bulan. Dan untuk melakukan pencegahan, orang tua juga bisa memberikan booster pada anak saat usia 12-15 bulan.
7. MR/MMR (Measles, Mumps, Rubella)
Vaksin ini mencegah campak, rubella, dan gondongan. Diberikan pertama kali pada usia 9 bulan dan diulang pada usia 15-18 bulan.
8. Rotavirus
Vaksin ini diberikan untuk mencegah infeksi rotavirus yang dapat menyebabkan diare parah pada bayi dan anak-anak. Diberikan dalam beberapa dosis mulai usia 6 minggu.
9. Influenza
Vaksin ini bekerja untuk melindungi anak-anak dari virus influenza yang menyebabkan komplikasi serius. Terutama pada anak-anak kecil dan mereka yang memiliki kondisi tertentu. Pemberian vaksin bisa dilakukan setiap tahun mulai usia anak-anak 6 bulan.
Itu dia beberapa jenis vaksin atau imunisasi yang bisa diberikan kepada anak. Tentunya, masih banyak lagi jenis imunisasi yang dibutuhkan. Hal ini bisa melalui rekomendasi atau juga cek kesehatan anak secara keseluruhan. Sehingga dokter bisa memberikan resep yang sesuai dengan kondisi tubuh anak.
Perlunya diingat, imunisasi merupakan investasi jangka panjang untuk kesehatan anak. Dengan mengenali beberapa vaksin, salah satunya adalah jenis di atas, orang tua bisa memastikan bahwa anak terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya.
Jadi, jangan ragu untuk berkonsultasi segera dengan dokter anak perihal imunisasi ya. Ayo sama-sama jaga kesehatan anak mulai dari sekarang! Sebab, perlindungan besar dapat berdampak besar bagi masa depan anak! (FAS)