top of page

Si Kecil Suka Makan Kerupuk? Ketahui Dulu Dampaknya bagi Kesehatan!


(Ilustrasi anak yang sedang mengonsumsi kerupuk, sumber : freepik)
(Ilustrasi anak yang sedang mengonsumsi kerupuk, sumber : freepik)

Si kecil gemar makan kerupuk? Meski rasanya gurih dan dan renyah, nyatanya terdapat beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan oleh orang tua. Mulai dari tinggi kalori sampai dengan rendah gizi. 


Kerupuk menjadi camilan yang cukup banyak disukai oleh semua orang, bahkan pada anak-anaknya. Teksturnya yang renyah dan crunchy ini memberikan sensasi yang berbeda. Ditambah, bumbu pada kerupuk sehingga memberikan kesan gurih dan sulit untuk ditolak. 


Dibalik rasanya yang enak, ternyata kerupuk dapat membawa dampak yang kurang baik. Terutama jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, sebagian besar kerupuk yang diperjual belikan di pasaran mengandung bahan pengawet dan pewarna buatan. 


Kombinasi bahan tersebutlah yang beresiko terhadap kesehatan pada anak. Disinilah peran orang tua, untuk tetap memperhatikan makanan yang akan dikonsumsi oleh anak, agar peran nutrisi tetap masuk di dalam tubuh. 


(Camilan kerupuk bisa membawa dampak yang kurang baik untuk kesehatan anak, sumber : canva)
(Camilan kerupuk bisa membawa dampak yang kurang baik untuk kesehatan anak, sumber : canva)

Bolehkah Anak Konsumsi Kerupuk?

Sebenarnya, bukan tanpa sebab kenapa anak-anak perlu mengurangi kerupuk. Untuk itu, berikut ini adalah beberapa dampak yang kemungkinan bisa terjadi jika anak-anak gemar mengonsumsi kerupuk : 


1. Tinggi Kalori, Rendah Gizi

Kerupuk umumnya dibuat dari bahan-bahan seperti tepung tapioka dan minyak, yang mengandung kalori tinggi namun rendah kandungan gizi. Meski Si Kecil kenyang setelah makan kerupuk, asupan nutrisinya mungkin tidak mencukupi. Kebiasaan ini bisa mengurangi selera makan untuk makanan bergizi seperti sayuran dan buah-buahan.


2. Kandungan Lemak dan Garam yang Tinggi

Kerupuk, terutama yang digoreng, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi. Konsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas dan masalah jantung di kemudian hari. Selain itu, kerupuk juga sering kali mengandung banyak garam, yang dapat memengaruhi tekanan darah anak dan menimbulkan kebiasaan makan yang kurang sehat.


3. Risiko Iritasi Tenggorokan dan Pencernaan

Kerupuk yang renyah terkadang sulit dicerna dan bisa menyebabkan iritasi pada tenggorokan, terutama jika Si Kecil tidak cukup minum setelah makan. Selain itu, kandungan minyak dalam kerupuk bisa memperberat kerja sistem pencernaan anak, memicu ketidaknyamanan atau bahkan gangguan pencernaan.


4. Potensi Aditif Berbahaya

Beberapa kerupuk yang dijual di pasaran mengandung aditif seperti pewarna, pengawet, dan penyedap rasa buatan. Zat-zat kimia ini dapat berbahaya bagi kesehatan anak jika dikonsumsi dalam jumlah besar dan dalam jangka panjang. Beberapa anak mungkin juga mengalami reaksi alergi terhadap zat aditif tertentu.


5. Solusi Lebih Sehat

Jika Si Kecil sangat suka makan kerupuk, bukan berarti harus berhenti sepenuhnya. Cobalah alternatif yang lebih sehat, seperti membuat kerupuk sendiri dari bahan-bahan alami tanpa tambahan pengawet atau memilih kerupuk yang dipanggang daripada digoreng. Jangan lupa juga untuk mengontrol porsinya dan pastikan Si Kecil tetap mendapatkan makanan bernutrisi lengkap setiap hari.


Alternatif Camilan Bagi Anak 

Memberikan camilan memang bisa dilakukan, hal ini agar anak-anak tidak mengalami proses kejenuhan dengan jenis makanan yang itu-itu aja. Dengan memberikan camilan yang aman dan juga bergizi, dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan bagi si anak. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi yang disarankan :


1. Buah-Buahan Segar

Buah-buahan seperti apel, pisang, anggur, atau jeruk sangat cocok sebagai pengganti kerupuk. Buah tidak hanya kaya akan serat, tetapi juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh anak. Selain itu, buah-buahan segar juga bisa memenuhi kebutuhan cairan tubuh anak, terutama saat cuaca panas.


2. Sayuran Panggang atau Kukus

Sayuran seperti wortel, brokoli, atau kentang yang dipanggang atau dikukus bisa menjadi camilan renyah dan sehat. Kalian bisa menambahkan sedikit keju parut atau yogurt sebagai cocolan agar lebih menarik bagi Si Kecil. Sayuran kaya akan serat, vitamin, dan antioksidan, yang penting untuk kesehatan pencernaan dan sistem imun anak.


3. Kacang-Kacangan

Kacang-kacangan seperti almond, kacang mete, atau kacang tanah panggang adalah sumber protein dan lemak sehat yang sangat baik untuk pertumbuhan anak. Namun, pastikan untuk memilih kacang yang tidak diberi tambahan garam atau gula. Selain itu, bagi anak yang masih kecil, pastikan kacang tersebut dihaluskan atau dalam bentuk selai agar lebih mudah dikonsumsi.


Nah itu dia, beberapa penjelasan mengenai kerupuk bagi anak-anak. Meski kerupuk menyenangkan karena sensasinya yang berbeda. Ada baiknya, orang tua untuk lebih memperhatikan kembali. Hal ini agar kebutuhan nutrisi pada anak tetap tercukupi. 


Selain mengatur camilan pada anak, pemberian suplemen ada baiknya untuk dipertimbangkan. Oxyvit Kidz merupakan suplemen herbal yang berasal dari Phynurin yakni ekstraksi bertingkat dari Phyllanthus niruri atau dikenal sebagai meniran hijau. 


Oxyvit Kidz ini memiliki rasa yang lezat dan manis, karena mengandung steviosida atau ekstraksi dari daun stevia. Sehingga lebih aman saat dikonsumsi oleh anak-anak. Oxyvit Kidz tersedia dalam dua bentuk yakni tablet hisap dan juga serbuk minuman. 


Sehingga bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak. Oxyvit Kidz dapat ditemukan melalui apotek terdekat dan juga marketplace resmi. Yuk, jaga imun anak mulai dari sekarang! Dengan memberikan makanan dan minuman yang bernutrisi. (FAS)

bottom of page